Sunday, August 24, 2008

XQ Sukes Pentaskan Graffito

Respon pertama kali saat Deguru menetapkan Graffito sebagai naskah yang akan dipentaskan adalah kengerian. Sebagai komunitas yang baru berjalan delapan bulan saat naskah itu ditetapkan, Graffito karya seorang seniman Jawa Timur, Achudiat dianggap terlalu berat. Basic kawan-kawan Depan dan Asa yang mayoritas merupakan anak SMA adalah tantangan.

Reguler Training Ekski akhirnya diganti dengan latihan naskah yang diawali dengan reading. Temuannya memang benar adanya. Kawan-kawan Depan dan Asa masih belum cukup modal materi vokal.

Dua bulan berlatih reading, Deguru menetapkan Pawadi (ipaw) sebagai Sutradara. Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan (apalagi buat kawan-kawan di TB tentunya). Keputusan ini memang sungguh amat politis bagi Sanggar Ekski sendiri yang lebih mementingkan peremajaan dengan pola yang 'shock'. Namun, Pawadi sendiri juga telah siap atas segala yang mungkin akan terjadi (terlebih buat dirinya). Cukup menarik, manakala Deguru memasang Akil yang cukup pengalaman dibanding kawan-kawan lain di dalam Ekski sebagai Limbo, dan, lagi-lagi itu juga strategi 'duplikasi', karena sesungguhnya sasaran utama yang akan dipasang untuk Limbo adalah Anca. Kurang dari dua bulan berproses latihan seperti itu, sementara Anca sendiri kebingungan mendapati dirinya diminta menghafalkan dialog Limbo. akhirnya tiba kepada timing dimana Anca harus mulai masuk sebagai Limbo.

Rencana tidaklah semudah yang dibicarakan. Beberapa kali Ipaw dibuat pusing kepala terhadap suatu perubahan. Mau tak mau, Hatta BK yang di-abang-kan, dimintai untuk selalu disamping Ipaw yang notabene telah didampingi Astrada yang sering absen karena sibuk sebagai Ibu rumah Tangga yang juga Kuliah, Ika.

Bagusnya, Asa tidak tahu menahu persoalan ini, sehingga praktis prosesnya masih berjalan baik dan tetap semangat tentunya (ini juga karena kawan-kawan Sanggar lain, seperti Mugi, Davi, Ozie, Arif dan Fery datang dan juga menyemangati). Demikianlah, dengan proses latihan yang tetap terjaga dan tetap berkembang perlahan, Graffito pun semakin dekat untuk dipentaskan.

Satu bulan sebelum pentas, pergerakan penjualan tiket pun dimulai. Rundown yang dibuat pun diperbarui dengan lebih detail dan lengkap. Timbul satu masalah sepele, yaitu tanggal 28 Juni, Ungu siap dengan konser keliling besar-besarannya di beberapa kota, termasuklah di Pontianak. Diskusi demi diskusi, akhirnya diputuskanlah tanggal 28 dan 29, Graffito tidak dipertunjukkan. Dengan demikian, otomatis Graffito hanya pentas untuk satu malam saja. Alhamdulillah, keputusan ini dinilai tepat, karena dengan fokus satu hari, penonton juga lebih mudah didapatkan.

H min 3 pertunjukan, Ekski telah memasuki Gedung Taman Budaya. Dengan tetap disiplin pada rundown, Ipaw semakin sibuk, sibuk juga meminta para kawan-kawan di luar Sanggar untuk turut memberi masukan-masukan progres dan positif. Justru, kawan-kawan lebih pro-aktif lagi ternyata, hingga Graffito dibuat semakin 'siap' untuk dipertunjukkan (lebih tepatnya untuk orang awam sih).

Hari H. Kursi dipadati penonton. Para pemain juga mampu bermain lepas dan sesuai dengan harapan yang dihembuskan pada bagian paling awal sekali. Sanggar Ekski mementaskan Graffito dengan cukup baik, dipadati penonton, dan disambut kawan-kawan sanggar lain dengan positif.

Kami rasa tiga target tersebut telah sanggup kami wujudkan.

Friday, August 22, 2008

Garis Besar Program XQ

Garis Besar Program Sanggar Ekski, terjabarkan melalui tiga fase berikut ini :

A. PROGRAM JANGKA PENDEK
1. Silaturahmi
Sanggar Ekski merekomendasikan para anggotanya untuk melakukan ajang silaturahmi mandiri dengan Sanggar-sanggar/Komunitas lain diluarnya sebagai upaya pengembangan diri dan brainstroming (diskusi) yang natural.
2. Net-working
Memberikan penyadaran kepada anggota bahwa pentingnya memiliki kecakapan pengetahuan akan dunia Teknologi Informasi, seperti komputer dan internet. Bentuk sederhananya adalah mengharapkan seluruh anggota memiliki akun friendster dan blog.

B. PROGRAM JANGKA MENENGAH
1. Pertunjukan / Show
Melalui pertunjukanlah, Sanggar Ekski melakukan upaya apresiasi, partisipasi, promosi dan pencarian donasi dalam rangka wujud eksistensi berkeseniannya.
2. Pelatihan Teater Sekolah

Merupakan penawaran program pembinaan teater ke sekolah-sekolah untuk pengembangan jaringan Sanggar Ekski.
3. Mengadakan Ruang Kumpul
Dapat berupa Cafe atau yang lainnya.

C. PROGRAM JANGKA PANJANG
1. Latihan Reguler Asa dan Depan
Latihan Reguler ini adalah tendensi pertama dan utama dalam proses pembentukan. Melemahnya fungsi Latihan Reguler, maka akan lemah pula proses berikutnya. Untuk itu Ekski menetapkan bahwa Latihan Reguler adalah 'yang pertama dan utama'.
2. Latihan Keteateran
Barangkali sedikit berbeda dengan sanggar lain, dimana Latihan Keteateran include dengan Latihan Kepemimpinan. Di Ekski diberikan ruang tersendiri untuk kedua hal tersebut dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenjang keanggotaan. Latihan Keteateran dilaksanakan tiap setahun sekali.
3. Latihan Kepemimpinan

Sama seperti Latihan Keteateran, Latihan Kepemimpinan dilakukan tiap setahun sekali bulan Desember.
4. Seleksi Deguru
Juga dilaksanakan tiap setahun sekali, dengan waktu pelaksanaan yang random (acak)yang disesuaikan dengan program kegiatan yang telah disusun sebelumnya.

Melalui tiga fase inilah Ekski, dengan perlahan, sabar dan tekun menjalani proses kesanggarannya.

Wednesday, March 5, 2008

Deguru, Depan dan ASA
















Terdapat tiga jenjang keanggotaan dalam Sanggar Ekski. Pertama adalah Deguru (Dewan Keguruan), sebagai anggota yang memberikan pengajaran, pembimbingan dan pengarahan kepada dua jenjang keanggotaan dibawahnya. Dari tahun ke tahun, personil Deguru akan terus bertambah melalui mekanisme regenerasi dalam Sanggar Ekski yang dinamakan SERU (Seleksi Deguru), yang diikuti oleh para personil Depan secara random (acak).

Jenjang keanggotaan yang kedua adalah
Depan (Dewan Pelaksana/Pengurus Harian), yang mengurusi soalan jadwal dan agenda organisasi Sanggar Ekski. Mulai dari Reguler Training sampai kepada Unit Usaha Sanggar Ekski (Kedai Ice Ski dll).

Yang terakhir adalah ASA (Anggota Biasa). Para Asa merupakan masa depan Sanggar Ekski, yang mengikuti segala jadwal dan agenda yang telah disusun Deguru dan Depan.

Tiga rantai jenjang keanggotaan inilah yang menjadi tenaga utama dalam berjalannya roda keorganisasian Sanggar Ekski. Saling bahu-membahu menuju visi dan misi Sanggar Ekski di dunia kesenian dan kebudayaan, untuk khatulistiwa !

Saturday, March 1, 2008

Reguler Training


Minggu jam 3 sore. Waktu ini merupakan hal yang penting bagi kawan-kawan asa di ekski. Pentingnya, karena dengan rutinitas mingguan inilah kawan-kawan asa bisa berlatih teater. Biasanya dari 1/2 3-an dua orang datang, terus nambah dua orang lagi... sampailah pada ngumpul semuanya.

Sesi pertama Reguler Training adalah pemanasan atau olah tubuh. Di sesi ini kawan-kawan banyak menerima variasi olah tubuh yang berguna untuk menstimulasi kearah sesi berikutnya.

Sesi kedua yaitu inti, yang merupakan bagian penting dalam menimba ilmu teater. Sesi ini biasanya akan dipimpin seorang pemateri dan pensuplai.

Sesi ketiga adalah game, yang diberikan sebagai tindak lanjut dari sesi sebelumnya dari materi yang diberikan. Bisa jadi sesi ini merupakan suatu evaluasi untuk melihat sejauh mana materi inti tersampaikan dan terserap kepada para
asa.

Sesi yang keempat, adalah organisasi. Pada sesi ini diberikan segala referensi tentang ilmu keorganisasian yang terdapat di dunia ini. Pola pemberian materinya dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Keempat sesi belajar tersebutlah yang umumnya melulu dilakukan di ekski. Prinsipnya, Harus Berkembang!