komunitas . cerdas . berkualitas
Tuesday, August 10, 2010
"Brand New", dan Tim Terbaik 1 di PESTA 2010
Sebuah logo akan menjadi suatu Brand Images bagi suatu lembaga/instansi/perusahaan. Sudah banyak lembaga/instansi/perusahaan yang melakukan transformasi visi dan misi melalui logo. Contohnya : Pertamina dan Telkom. Logo akan menjadi persepsi kuat terhadap lembaga/instansi/perusahaan bersangkutan, tidak terkecuali Ekski.
Di tahun 2010 yang penuh cerita suka-duka didalam sanggar, Ekski keluar dari beberapa kebiasaannya.
Jika di dua tahun sebelumnya ekski lebih mengedepankan penjaringan dan pembinaan anggota, maka sekitaran februari-maret 2010 Ekski mulai mengalihkan kebiasaannya tersebut dengan menatap sesuatu yang 'prestise' melalui "kesiapan mengikuti festival teater" yang pada saat tersebut digelar: Pekan Seni Kota Pontianak 2010 oleh Taman Budaya Kalimantan Barat, dan Alhamdulillah Ekski menempatkan posisinya sebagai Tim Terbaik 1.
Adalah salah satu filosofi didalam Ekski yang dibangun oleh para Deguru beberapa tahun sebelumnya, dimana : "Rejeki dan Prestasi hadir dengan Kesiapan", dan dengan filosofi tersebutlah Ekski kemudian 'mengalihkan kebiasaan' dengan 'mengalihkan kesiapan' dengan jurus : "Menurunkan Personil Tua".
Namun hal tersebut bukanlah sebuah proses yang dibilang 'baik' bagi Ekski, karena -kembali pada poin sebelumnya- bahwa di tahun tahun 2010 yang penuh cerita suka-duka didalam sanggar, langkah tersebut merupakan 'langkah yang harus ditempuh', sambil menunggu proses LDK resmi di bulan Desember 2010 nanti.
Sekarang, dengan ikhlas Ekski luncurkan "The Brand New" melalui sebuah logo (dengan serangkaian kisah didalamnya)...
Thursday, February 19, 2009
Cantik, Ganteng dan Gaulnya ASA Baru...
Kalo masuk Museum Prov. Kalbar pada hari minggu dari jam 3 sampai 5 sore di pelatarannya bakalan terlihat pemandangan yang teramat menyegarkan dan mencolok mata!
Ada apa?
Wah,
Ini yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Dikatakan teramat menyegarkan, karena disitu terlihat muda-mudi ganteng dan cantik!
Dikatakan teramat mencolok mata, karena meski ganteng dan cantik, mereka antusias menjalani Latihan Reguler Asa Sanggar Ekski.
Yang baru ngeliat proses seperti itu, wah kasian sekali...
Baru tau ya kalo itu lagi gaul!
Mereka bilang I Love Teater!!!
iiihh... mau ah, mau dong...............
Ada apa?
Wah,
Ini yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Dikatakan teramat menyegarkan, karena disitu terlihat muda-mudi ganteng dan cantik!
Dikatakan teramat mencolok mata, karena meski ganteng dan cantik, mereka antusias menjalani Latihan Reguler Asa Sanggar Ekski.
Yang baru ngeliat proses seperti itu, wah kasian sekali...
Baru tau ya kalo itu lagi gaul!
Mereka bilang I Love Teater!!!
iiihh... mau ah, mau dong...............
Dari LDK 2008/2009
LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) 2008/2009 merupakan kali keduanya ekski memantapkan pola regenerasi didalam sanggar. Adalah kebanggaan tersendiri bagi ekski, dan terlebih bagi peserta yang pada tahun ini berjumlah 5 orang ; Endah Purbasari, Solihin, Aryani Ramadhaniar, Riki Ardiani dan Jaynurisyah telah berhasil dan sukses menjadi anggota Depan, plus seorang lagi yang harus rela mengulang proses LDK, sebab kehilangan status depan. Arif Rinardi. Dengan demikian, praktis LDK kali ini menelurkan 6 orang Depan baru, yang kemudian akan bergabung dengan ; Apriansyah, Bo Emolanda, dan Haryadi Jayadi yang bertahan dari 7 orang Depan LDK 2007/2008.
Secara kuantitas, LDK tahun ini mengalami penurunan. Namun secara kualitas, agaknya jebolan tahun ini bakal menambahkan kekuatan tersendiri buat keseluruhan kinerja Depan berikutnya. Pertama, depan dihiasi 3 personil cewek yang punya kekhususan masing-masing. Kedua, depan jebolan tahun lalu berhasil sepenuhnya menjalankan kepanitiaan LDK tahun ini. Secara praktis, dapat dipandang bahwa Depan memang SDM yang laik buat sanggar. Ketiga, perolehan poin misi dan penguasaan materi LDK tahun ini tercatat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun begitu, tetaplah mereka yang telah menjadi depan harus bergabung dengan depan sebelum mereka. Karena itulah mereka semua disebut depan, sebab asa berikutnya menyongsong dihadapan mereka.
Selamat!
Secara kuantitas, LDK tahun ini mengalami penurunan. Namun secara kualitas, agaknya jebolan tahun ini bakal menambahkan kekuatan tersendiri buat keseluruhan kinerja Depan berikutnya. Pertama, depan dihiasi 3 personil cewek yang punya kekhususan masing-masing. Kedua, depan jebolan tahun lalu berhasil sepenuhnya menjalankan kepanitiaan LDK tahun ini. Secara praktis, dapat dipandang bahwa Depan memang SDM yang laik buat sanggar. Ketiga, perolehan poin misi dan penguasaan materi LDK tahun ini tercatat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun begitu, tetaplah mereka yang telah menjadi depan harus bergabung dengan depan sebelum mereka. Karena itulah mereka semua disebut depan, sebab asa berikutnya menyongsong dihadapan mereka.
Selamat!
Sunday, August 24, 2008
XQ Sukes Pentaskan Graffito
Respon pertama kali saat Deguru menetapkan Graffito sebagai naskah yang akan dipentaskan adalah kengerian. Sebagai komunitas yang baru berjalan delapan bulan saat naskah itu ditetapkan, Graffito karya seorang seniman Jawa Timur, Achudiat dianggap terlalu berat. Basic kawan-kawan Depan dan Asa yang mayoritas merupakan anak SMA adalah tantangan.
Reguler Training Ekski akhirnya diganti dengan latihan naskah yang diawali dengan reading. Temuannya memang benar adanya. Kawan-kawan Depan dan Asa masih belum cukup modal materi vokal.
Dua bulan berlatih reading, Deguru menetapkan Pawadi (ipaw) sebagai Sutradara. Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan (apalagi buat kawan-kawan di TB tentunya). Keputusan ini memang sungguh amat politis bagi Sanggar Ekski sendiri yang lebih mementingkan peremajaan dengan pola yang 'shock'. Namun, Pawadi sendiri juga telah siap atas segala yang mungkin akan terjadi (terlebih buat dirinya). Cukup menarik, manakala Deguru memasang Akil yang cukup pengalaman dibanding kawan-kawan lain di dalam Ekski sebagai Limbo, dan, lagi-lagi itu juga strategi 'duplikasi', karena sesungguhnya sasaran utama yang akan dipasang untuk Limbo adalah Anca. Kurang dari dua bulan berproses latihan seperti itu, sementara Anca sendiri kebingungan mendapati dirinya diminta menghafalkan dialog Limbo. akhirnya tiba kepada timing dimana Anca harus mulai masuk sebagai Limbo.
Rencana tidaklah semudah yang dibicarakan. Beberapa kali Ipaw dibuat pusing kepala terhadap suatu perubahan. Mau tak mau, Hatta BK yang di-abang-kan, dimintai untuk selalu disamping Ipaw yang notabene telah didampingi Astrada yang sering absen karena sibuk sebagai Ibu rumah Tangga yang juga Kuliah, Ika.
Bagusnya, Asa tidak tahu menahu persoalan ini, sehingga praktis prosesnya masih berjalan baik dan tetap semangat tentunya (ini juga karena kawan-kawan Sanggar lain, seperti Mugi, Davi, Ozie, Arif dan Fery datang dan juga menyemangati). Demikianlah, dengan proses latihan yang tetap terjaga dan tetap berkembang perlahan, Graffito pun semakin dekat untuk dipentaskan.
Satu bulan sebelum pentas, pergerakan penjualan tiket pun dimulai. Rundown yang dibuat pun diperbarui dengan lebih detail dan lengkap. Timbul satu masalah sepele, yaitu tanggal 28 Juni, Ungu siap dengan konser keliling besar-besarannya di beberapa kota, termasuklah di Pontianak. Diskusi demi diskusi, akhirnya diputuskanlah tanggal 28 dan 29, Graffito tidak dipertunjukkan. Dengan demikian, otomatis Graffito hanya pentas untuk satu malam saja. Alhamdulillah, keputusan ini dinilai tepat, karena dengan fokus satu hari, penonton juga lebih mudah didapatkan.
H min 3 pertunjukan, Ekski telah memasuki Gedung Taman Budaya. Dengan tetap disiplin pada rundown, Ipaw semakin sibuk, sibuk juga meminta para kawan-kawan di luar Sanggar untuk turut memberi masukan-masukan progres dan positif. Justru, kawan-kawan lebih pro-aktif lagi ternyata, hingga Graffito dibuat semakin 'siap' untuk dipertunjukkan (lebih tepatnya untuk orang awam sih).
Hari H. Kursi dipadati penonton. Para pemain juga mampu bermain lepas dan sesuai dengan harapan yang dihembuskan pada bagian paling awal sekali. Sanggar Ekski mementaskan Graffito dengan cukup baik, dipadati penonton, dan disambut kawan-kawan sanggar lain dengan positif.
Kami rasa tiga target tersebut telah sanggup kami wujudkan.
Reguler Training Ekski akhirnya diganti dengan latihan naskah yang diawali dengan reading. Temuannya memang benar adanya. Kawan-kawan Depan dan Asa masih belum cukup modal materi vokal.
Dua bulan berlatih reading, Deguru menetapkan Pawadi (ipaw) sebagai Sutradara. Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan (apalagi buat kawan-kawan di TB tentunya). Keputusan ini memang sungguh amat politis bagi Sanggar Ekski sendiri yang lebih mementingkan peremajaan dengan pola yang 'shock'. Namun, Pawadi sendiri juga telah siap atas segala yang mungkin akan terjadi (terlebih buat dirinya). Cukup menarik, manakala Deguru memasang Akil yang cukup pengalaman dibanding kawan-kawan lain di dalam Ekski sebagai Limbo, dan, lagi-lagi itu juga strategi 'duplikasi', karena sesungguhnya sasaran utama yang akan dipasang untuk Limbo adalah Anca. Kurang dari dua bulan berproses latihan seperti itu, sementara Anca sendiri kebingungan mendapati dirinya diminta menghafalkan dialog Limbo. akhirnya tiba kepada timing dimana Anca harus mulai masuk sebagai Limbo.
Rencana tidaklah semudah yang dibicarakan. Beberapa kali Ipaw dibuat pusing kepala terhadap suatu perubahan. Mau tak mau, Hatta BK yang di-abang-kan, dimintai untuk selalu disamping Ipaw yang notabene telah didampingi Astrada yang sering absen karena sibuk sebagai Ibu rumah Tangga yang juga Kuliah, Ika.
Bagusnya, Asa tidak tahu menahu persoalan ini, sehingga praktis prosesnya masih berjalan baik dan tetap semangat tentunya (ini juga karena kawan-kawan Sanggar lain, seperti Mugi, Davi, Ozie, Arif dan Fery datang dan juga menyemangati). Demikianlah, dengan proses latihan yang tetap terjaga dan tetap berkembang perlahan, Graffito pun semakin dekat untuk dipentaskan.
Satu bulan sebelum pentas, pergerakan penjualan tiket pun dimulai. Rundown yang dibuat pun diperbarui dengan lebih detail dan lengkap. Timbul satu masalah sepele, yaitu tanggal 28 Juni, Ungu siap dengan konser keliling besar-besarannya di beberapa kota, termasuklah di Pontianak. Diskusi demi diskusi, akhirnya diputuskanlah tanggal 28 dan 29, Graffito tidak dipertunjukkan. Dengan demikian, otomatis Graffito hanya pentas untuk satu malam saja. Alhamdulillah, keputusan ini dinilai tepat, karena dengan fokus satu hari, penonton juga lebih mudah didapatkan.
H min 3 pertunjukan, Ekski telah memasuki Gedung Taman Budaya. Dengan tetap disiplin pada rundown, Ipaw semakin sibuk, sibuk juga meminta para kawan-kawan di luar Sanggar untuk turut memberi masukan-masukan progres dan positif. Justru, kawan-kawan lebih pro-aktif lagi ternyata, hingga Graffito dibuat semakin 'siap' untuk dipertunjukkan (lebih tepatnya untuk orang awam sih).
Hari H. Kursi dipadati penonton. Para pemain juga mampu bermain lepas dan sesuai dengan harapan yang dihembuskan pada bagian paling awal sekali. Sanggar Ekski mementaskan Graffito dengan cukup baik, dipadati penonton, dan disambut kawan-kawan sanggar lain dengan positif.
Kami rasa tiga target tersebut telah sanggup kami wujudkan.
Friday, August 22, 2008
Garis Besar Program XQ
Garis Besar Program Sanggar Ekski, terjabarkan melalui tiga fase berikut ini :
A. PROGRAM JANGKA PENDEK
1. Silaturahmi
Sanggar Ekski merekomendasikan para anggotanya untuk melakukan ajang silaturahmi mandiri dengan Sanggar-sanggar/Komunitas lain diluarnya sebagai upaya pengembangan diri dan brainstroming (diskusi) yang natural.
2. Net-working
Memberikan penyadaran kepada anggota bahwa pentingnya memiliki kecakapan pengetahuan akan dunia Teknologi Informasi, seperti komputer dan internet. Bentuk sederhananya adalah mengharapkan seluruh anggota memiliki akun friendster dan blog.
B. PROGRAM JANGKA MENENGAH
1. Pertunjukan / Show
Melalui pertunjukanlah, Sanggar Ekski melakukan upaya apresiasi, partisipasi, promosi dan pencarian donasi dalam rangka wujud eksistensi berkeseniannya.
2. Pelatihan Teater Sekolah
Merupakan penawaran program pembinaan teater ke sekolah-sekolah untuk pengembangan jaringan Sanggar Ekski.
3. Mengadakan Ruang Kumpul
Dapat berupa Cafe atau yang lainnya.
C. PROGRAM JANGKA PANJANG
1. Latihan Reguler Asa dan Depan
Latihan Reguler ini adalah tendensi pertama dan utama dalam proses pembentukan. Melemahnya fungsi Latihan Reguler, maka akan lemah pula proses berikutnya. Untuk itu Ekski menetapkan bahwa Latihan Reguler adalah 'yang pertama dan utama'.
2. Latihan Keteateran
Barangkali sedikit berbeda dengan sanggar lain, dimana Latihan Keteateran include dengan Latihan Kepemimpinan. Di Ekski diberikan ruang tersendiri untuk kedua hal tersebut dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenjang keanggotaan. Latihan Keteateran dilaksanakan tiap setahun sekali.
3. Latihan Kepemimpinan
Sama seperti Latihan Keteateran, Latihan Kepemimpinan dilakukan tiap setahun sekali bulan Desember.
4. Seleksi Deguru
Juga dilaksanakan tiap setahun sekali, dengan waktu pelaksanaan yang random (acak)yang disesuaikan dengan program kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
Melalui tiga fase inilah Ekski, dengan perlahan, sabar dan tekun menjalani proses kesanggarannya.
A. PROGRAM JANGKA PENDEK
1. Silaturahmi
Sanggar Ekski merekomendasikan para anggotanya untuk melakukan ajang silaturahmi mandiri dengan Sanggar-sanggar/Komunitas lain diluarnya sebagai upaya pengembangan diri dan brainstroming (diskusi) yang natural.
2. Net-working
Memberikan penyadaran kepada anggota bahwa pentingnya memiliki kecakapan pengetahuan akan dunia Teknologi Informasi, seperti komputer dan internet. Bentuk sederhananya adalah mengharapkan seluruh anggota memiliki akun friendster dan blog.
B. PROGRAM JANGKA MENENGAH
1. Pertunjukan / Show
Melalui pertunjukanlah, Sanggar Ekski melakukan upaya apresiasi, partisipasi, promosi dan pencarian donasi dalam rangka wujud eksistensi berkeseniannya.
2. Pelatihan Teater Sekolah
Merupakan penawaran program pembinaan teater ke sekolah-sekolah untuk pengembangan jaringan Sanggar Ekski.
3. Mengadakan Ruang Kumpul
Dapat berupa Cafe atau yang lainnya.
C. PROGRAM JANGKA PANJANG
1. Latihan Reguler Asa dan Depan
Latihan Reguler ini adalah tendensi pertama dan utama dalam proses pembentukan. Melemahnya fungsi Latihan Reguler, maka akan lemah pula proses berikutnya. Untuk itu Ekski menetapkan bahwa Latihan Reguler adalah 'yang pertama dan utama'.
2. Latihan Keteateran
Barangkali sedikit berbeda dengan sanggar lain, dimana Latihan Keteateran include dengan Latihan Kepemimpinan. Di Ekski diberikan ruang tersendiri untuk kedua hal tersebut dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenjang keanggotaan. Latihan Keteateran dilaksanakan tiap setahun sekali.
3. Latihan Kepemimpinan
Sama seperti Latihan Keteateran, Latihan Kepemimpinan dilakukan tiap setahun sekali bulan Desember.
4. Seleksi Deguru
Juga dilaksanakan tiap setahun sekali, dengan waktu pelaksanaan yang random (acak)yang disesuaikan dengan program kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
Melalui tiga fase inilah Ekski, dengan perlahan, sabar dan tekun menjalani proses kesanggarannya.
Subscribe to:
Posts (Atom)